Adsense Indonesia

Tuesday, June 14, 2011

Konsumsi Omega-3 Turunkan Risiko Diabetes

MENGONSUMSI asam lemak omega-3 yang banyak terkandung dalam ikan ternyata dapat menurunkan risiko menderita diabetes. Dua penelitian di Amerika Serikat dan Singapura berhasil membuktikan hal tersebut.

Penelitian pertama, mengikutsertakan lebih dari 3.000 orang dewasa di Amerika Serikat, menemukan bahwa mereka dengan kadar eicosapentaenoic acid (EPA) dan docosahexaenoic acid (DHA) tertinggi -dua jenis omega-3 yang ditemukan dalam lemak ikan- sekitar sepertiga kecil kemungkinannya untuk mengembangkan diabetes selama dekade berikutnya dibandingkan rekan-rekan mereka dengan tingkat terendah.

Sementara itu, studi lain menyebutkan,di antara 43.000 orang dewasa di Singapura, mereka yang banyak mengonsumsi alphalinolenic acid (ALA) dalam pola diet mereka, risiko menderita diabetesnya menurun.ALA adalah jenis asam lemak omega-3 yang ditemukan dalam makanan nabati tertentu, termasuk biji rami, minyak canola dan kedelai.Namun, sebelum banyak orang memborong pil minyak ikan, para peneliti mengingatkan bahwa penemuan tersebut tidak membuktikan bahwa omega-3 secara sendiri yang melawan diabetes. Kemungkinan asam lemak, misalnya, menjadi penanda untuk beberapa aspek lain dari program diet partisipan atau gaya hidup yang memengaruhi risiko diabetes.

“Orang sering berharap ada sebuah ‘peluru ajaib’ saat menjalankan diet untuk mencegah penyakit,” kata Andrew Odegaard dari University of Minnesota di Minneapolis, Amerika Serikat, salah seorang peneliti pada studi di Singapura.Dia menyarankan orang untuk fokus mengonsumsi “makanan utuh” yang sehat -terutama buah-buahan, sayuran, biji-bijian kaya serat, kacang-kacangan, minyak sayur dan ikan-, bukan nutrisi tunggal apa pun.

“Pilih asupan makanan Anda dengan pendekatan ‘gambaran besar’ bahwa Anda harus berhati-hati dengan hal-hal kecil, seperti nutrisi penting yang terkandung dalam asam lemak omega-3,” ujarnya seperti dikutip laman Reuters.
Memang tidak ada dari kedua studi tersebut, yang muncul dalam jurnal American Journal of Clinical Nutrition, membuktikan bahwa risiko diabetes karena omega-3 langsung rendah.Bahkan, sejumlah studi yang telah dilakukan sampai saat ini telah mengungkapkan kesimpulan yang bertentangan pada hubungan antara omega-3 dan diabetes. Beberapa di antaranya bahkan menemukan bahwa orang dengan asupan tinggi omega-3, yang dianggap sebagai lemak “baik”, memiliki peningkatan risiko mengidap diabetes.

Namun, studi terbaru yang digelar di Amerika Serikat menjalankan sebuah metode yang sebelumnya tidak dilakukan, yaitu mengamati kadar aktual asam lemak omega-3 orang-orang dan risiko mereka selanjutnya, apakah menderita diabetes atau tidak. Jenis penelitian ini secara umum menawarkan bukti yang kuat dibandingkan menanyakan secara langsung kepada orang-orang tentang kebiasaan makan mereka.
Penelitian yang dipimpin oleh Dr Luc Djouss dari Harvard University ini menggunakan informasi dari 3.088 orang dewasa di Amerika Serikat yang juga mengambil bagian dalam studi tentang kesehatan jantung. Pada tahap awal, kadar EPA, DHA, dan ALA partisipan diukur.
Selama dekade berikutnya, 204 di antara peserta didiagnosis dengan diabetes. Para peneliti menemukan bahwa pada kuartal pertama, peserta studi dengan tingkat tertinggi EPA atau DHA, sekitar 5 persen mengembangkan diabetes, itu dibandingkan dengan 6,5 persen dari peserta kuartal pertama dengan kadar asam lemak terendah.
Perbedaannya lebih besar ketika diukur kadar ALA-nya. Hanya kurang dari 4 persen orang dengan kadar tertinggi ternyata terkena diabetes, dibandingkan 8,5 persen dari mereka yang terendah.

sumber : http://lifestyle.okezone.com/read/2011/06/15/195/468491/konsumsi-omega-3-turunkan-risiko-diabetes

No comments:

Post a Comment