Adsense Indonesia

Wednesday, June 22, 2011

Arab Saudi Minta Maaf Soal Ruyat

JAKARTA , Menyusul eksekusi mati yang dilakukan oleh Pemerintah Indonesia terhadap Tenaga Kerja Indonesia (TKI) Ruyati Binti Sapubi, Pemerintah Arab Saudi menyampaikan permintaan maafnya kepada Indonesia.
Sebelumnya, Senin 20 Juni kemarin Pemerintah Indonesia mengirimkan nota protes kepada Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia, Abdurrahman Mohammad Amin Al Khayyat. Bersamaan dengan itu, Dubes Arab Saudi menyampaikan permintaan maaf dan penyesalan atas eksekusi dari Ruyati.
"Dubes Arab Saudi telah menyampaikan permintaan maaf dan berjanji bila kejadian serupa tidak akan terulang kembali," ungkap juru bicara Kementerian Luar Negeri Michael Tene kepada okezone, Rabu (22/6/2011).Tene menambahkan, bahwa Dubes Arab Saudi akan kembali dipanggil oleh Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa dikantornya pada sore hari ini. Rencananya Menlu akan memberikan surat yang nanti akan disampaikan kepada Menteri Luar Negeri Arab Saudi.Surat tersebut menurut Michael Tene berisi protes Pemerintah Republik Indonesia atas eksekusi yang terjadi terhadap Ruyati yang dianggap tidak transparan. Selain itu surat tersebut juga menunjukan akan adanya tuntutan mengenai masalah Ruyati kepada Arab Saudi.
"Lewat surat itu, pemerintah juga menginginkan adanya mekanisme perlindungan atas TKI di Arab Saudi," jelas Tene. Menurut Tene, mekanisme tersebut bisa MoU serta Mandatory Consuler Notification Aggrement (MCNA). Maksud dari MCNA ini adalah kesepahaman bilateral antara Indonesia dan Arab Saudi bila warga kedua negara mengalami masalah.
"Lewat MCNA Arab Saudi berkewajiban melaporkan kepada Pemerintah Indonesia bila warganya mengalami masalah. Begitupun sebaliknya," tutur Tene. Surat itu juga menurutnya, berisi permintaan Arab Saudi untuk mengembalikan jasa dari Ruyati.Selain masalah Ruyati, Kemenlu juga menyampaikan perkembangan mengenai uang tebusan untuk Darsem. "Saat ini Kemenlu telah menyerahkan uang tebusan sebesar 2 juta real atau sekira Rp4 miliar. Uang tersebut sudah berada di KBRI Riyadh. Pihak KBRI sudah diturunkan untuk mengawal proses pembayaran uang untuk kebebasan Darsem ini," ujar Tene.

sumber :http://news.okezone.com/read/2011/06/22/337/471350/arab-saudi-minta-maaf-soal-ruyati

No comments:

Post a Comment